Hidup ini tak prnah pasti. Hany menun96u es0k hari. Mun9knkh en9kw mash ada. Desahmu mash han9t trasa. Saat kata2 tak brarti. Saat smua rasa tlah mati. Sepi y6 temani malm hari. Menckam hatiku dlm sunyi. Walau ku tahu pasti Tak san96p ku men9in9kari la9e Seutuhny ku mash cinta.
Love???.
Minggu, 03 Juli 2011
cErita KeciL jeRitan Hati
Sakit banget tapi ga sanggup buat melupakannya.
Sampai saat ini juga air mata ini masih mengusikku.
Aku tak kuat tapi aku juga tak bisa terima.
Tiada lebih hanya pengertian saja darinya.
Tangis yang tak mampu ku tahan lagi, pecah begitu hebatnya.
Memukul kepala dan mengeram dalam dada.
Bahkan saat seperti ini juga, aku masih dipersalahkan.
Kata yang tiada terucap menjadi seolah bermain dari bibirku.
Aku tahu ini hanya masalah kecil tapi ntah mengapa justru aku terperangkap di dalamnya.
Menyalahkan keadaan dan diri sendiri.
Aku ingin semuanya kembali baik,
Tapi mengapa selalu aku yang harus mengalah.
Aku yang harus minta maaf.
Seolah semuanya hanya disebabkan olehku.
Perih hatiku dengan semua ini.
Hendak pergi sejenak aku tak mampu,
Aku bertanggung jawab akan dia di sini.
Hanya aku pinta dia bisa dengar aku dan jangan menaruh suara yang kencang penuh amarah padaku.
Itu saja.
Ntahlahhhhhhh
apa aku saja yang menyesal dengan pertengkaran itu.
Atau apa dia juga merasakan yang sama.
Aku harap semua bisa baik lagi.
Bila memang aku harus mengalah lagi,
akan ku lakukan demi kebersamaan.
Demi darah oppung kita yang mengalir dalam darah kita.
Ohhh Tuhan,
Bila ditanya kesanggupan aku takkan pernah sanggup.
Tapi aku mohon pertolonganMu Tuhan.
Sentuh hatinya dan hatiku.
Biarlah pertengkaran hari lalu jadi cerita sampah.
Semoga aku sanggup tersenyum dan menyapanya kembali.
Bersama dan bersama lagi.
Bunda Maria,
tolong aku dan dia Bunda.
Satukan kami dalam doamu Bunda.
Agar kami bisa bersama lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)