SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
Click here to get Falling Objects S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
S
E
M
U
A


K
A
R
E
N
A


C
I
N
T
A
Myspace Effects

JUsan

Kamis, 30 Juni 2011

Aku dan bintang




Maafkan aku bila aku telah melakukan kesalahan yang sama pada dirimu. Tapi yang harus kamu tahu Sakit terasa menyiksa batin Disaat aku dipaksa harus mengalah dan mengalah lagi. Hatiku berontak tak ingin. Ini terlalu menyakitakan. Melemahkan raga, hati dan pikiran. Sampai-sampai aku harus bermaen-maen dengan air mata yang tak sanggup untuk tidak menetes. Aku hanya ingin juga dimengerti, didengar dan dianggap karena aku juga punya hati yang bila terluka akan meninggalkan bekas yang tak akan mudah hilang.




Hilang sudah menelan raga ini
hancur bersama kepingan luka
saat aku menjadi bola permainan
tak mampu ku tuk berlari

adakah tiba saatnya
Ku menjadi bintang
menjadi pujian dan kebahagiaan
memancarkan seberkas sinar
diantara ribuan sinar matahari
menjadi cahaya di antara gelap malam
menjadi sang indah
diantara jutaan penghias jagat raya.

Aku bersama sang pengharapan
menanti dalam kesetiaan
menunggu dalam kepastian.
karena aku adalah bintang

Senin, 27 Juni 2011

Curhatku

Wuihhhhhhhhhhhh
Sesak di dada ni.
Bingung mau sikap cam mana ama dia.
Dia selalu hendak menang sendiri.
Walau aku sudah mencoba mengalah
tapi dia tak pernah bisa dimengerti.
Kata'a sudah dewasa,
Katanya sudah menikah.
Katanya sudah pernah mengerasain kerasnya hidup.
Seharusnya dia tidak bersikap anak-anak seperti ini lagi.

Atau mungkin ini pengaruh masa lalunya.
Yah, dia sudah cerita sedikit banyak ttg masa lalunya.
Tidak begitu nice,
Sehingga saat dia memiliki yang segalanya
dia lupa akan derita lama.

Ntahlahhhh.
Sejauh ini aku sudah banyak bertindak.
Sampai-sampai aku dapat kata tak tahu diri.
Tapi aku tak boleh lemah.

Aku seorang katolik,
Aku tak bisa gegabah.
Aku harus lebih sabar.
Pinta pertolongan Tuhan.
Biarlah kebisuan yang jawab semua'a.

Aku takkan mengotori mulutku lagi
dengan kata-kata yang selama ini ku hindari.
Aku adalah Jusanti. Pandiangan.
Yang akan mencoba dan erus mencoba memaafkanmu
walau tidak mudah bagiku.

Sabtu, 25 Juni 2011

kebahagian yang harus ku pilih.


Akhirnya saat-saat yang aku nantikan pun tiba. Hanya berdua dengan dirinya, menghabiskan waktu yang sudah sekian lama aku rencanakan.
Dia sedang tertidur pulas di kamarnya. Dengan berlahan aku memasuki kamarnya. Gunting, tali dan begitu juga selotif yang sudah aku siapkan aku bawa serta.
Pertama-tama aku ikat ke dua tangannya, kemudian ke dua kakinya. Dia terbangun terkejut dengan apa yang aku lakukan padanya. Dengan buru-buru aku bungkam mulutnya dengan lakban. Mencegah dia untuk tidak berteriak, walau sebenarnya bila dia berteriak sekali pun, tidak akan ada yang dengar karena seluruh penghuni rumah sudah pergi dan tetangga sebelah pun sedang tidak di rumah dan tetangga sebelahnya lagi adalah rumah kosong.

Aku tersenyum sinis padanya. Sebilah pisau aku dekatkan ke lehernya.
"Kamu tahu, sudah lama aku menantikan masa-masa ini". Ucapku setengah berbisik ke telingannya. Dia menatapku penuh ketakutan.

"Kamu pasti tak pernah menyangka bukan, bahwa seorang gadis sepertiku, gadis yang kau anggap lemah dan hanya bisa diam dengan tingkahmu selama ini bisa berbuat ini padamu". Kataku penuh emosi yang selama ini tersimpan.

"Hari ini akan jadi hari bersejarah bagimu, yang tidak akan pernah kamu lupakan. Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu. Hanya sebuah pelajaran kecil saja". Kataku diikuti senyuman nakalku.

"Oh, iya. Dimana kamu menyimpan ijasahku?." Tanyaku padanya.

Karena untuk bekerja di sini aku harus menyerahkan ijasahku sebagai jaminan.Bukan hanya aku tetapi juga karyawan lainnya. Dengan menggunakan dagunya dia menunjuk almari. Segera ku putar kunci almari. Yaaaa, Ijasahku ada di sana. Aku mengambilnya. Bukan itu saja, aku juga mengambil seluruh perhiasannya yang ada dan seluruh uang pribadi dan uang usaha yang ada di dalam almari juga.

Aku masukkan ke dalam tas yang sudah aku sediakan juga. Aku ambil hp miliknya. Aku ambil satu kartunya dan yang lain aku biarkan saja. Tapi aku meletakkannya lumayan jauh dari tempat dia terikat.

"Tenang saja, hanya butuh beberapa jam saja. Aku janji tidak akan sampai satu hari. Aku akan mengirimkan penolongmu untuk menyelamatkanmu. Dan bila kamu hendak menuntut aku. Tidak perlu khawatir. Aku ada di kampung. Aku menantimu beserta balas dendam hatimu." Kataku berlalu lalu menguncinya di kamar dan begitu juga dari luar rumah. Perbuatan tersadis yang pernah aku lakukan.

Aku kemaskan semua barang-barangku yang sudah aku susun sebelumnya.
Aku beranjak pergi ke luar. Ketepatan aku bertemu dengan langganan kami yang biasa.

"Tutup ka?. Tanyanya padaku

"Iya de" Jawabku

"Trus kaka hendak kemana?, kok barangnya banyak sekali?. Hendak pindah ya?." Tanyanya lagi.

"Iya de, kaka mau pulang kampung saja. Mama sedang sakit. Jadi kaka mau merawat mama". Jawabku polos.

"Ohhh, kaka tu kemana? Knapa kaka tak dihantar?". Tanyanya menyanyakn istri Bosku.
"Hehehehehe, tadi da pamitan kok de. Beliau ada kegiatan. Jadi tak apa-apalah".Jawabku berbohong.

"Ya sudah, kaka pergi dulu ya. Sampai ketemu lain waktu." Kataku sambil berlalu dari sana.

Aku naik angkot ke rumah sahabatku Iren, ketepatan dia ada di sana. Aku titipkan barang-barangku yang lain. Aku hanya mambawa Koper pakaian dan tas ranselku. Aku katakan padanya bahwa aku akan menjempunya nanti sore. Aku juga berbohong padanya dengan alasan yang sama kepada pelanggan kami yang bertanya tadi.
Dia percaya saja padaku. Sebenarnya dia ingin menemaniku ke rumah saudaraku tapi aku menolaknya. Aku takut kebohonganku terbongkar.

Aku melanjutkan perjalananku Ke BANK. Duit yang tersisa aku ambil semua. Aku tak ingin kekurangan uang cash nantinya di perjalanan. Dengan langkah pasti aku pergi ke Bandara. Tujuanku belum jelas, Tiket yang ada di tanganku tujuannya adalah Kalimantan tepatnya Semarang. Tapi aku harus transit dulu di Jakarta. Di jakarta jam berangkat mengalami pengunduran berhubung cuaca buruk sampai esok pagi. Aku bingung hendak berbuat apa. Aku takut kalau-kalau aku bertemu Bosku. Bukankan hari ini juga hari pulangnya Bosku ke Medan. Aku benar-benar dilanda rasa takut. Jangan sampai aku terlihat olehnya.

Aku pun mencari penginapan yang terdekat ke Bandara. Saat itu kira-kira pukul 4 sore. Aku pesan satu kamar. Di kamar aku berpikir keras, apa yang harus aku lakukan. Sejenak terlintas di pikiranku untuk melakukan penyamaran. Aku teramat takut bila aku benar-benar bertemu dengan bos. Bisa saja dia berkeliaran di bandara, bukankah dia seorang Bea Cukai.

Sebelum aku keluar dari hotel, tak lupa aku kirim pesan melalui no Heni yang sengaja aku ambil. Aku kirim pesan kepada rekan kerjaku yang lain. Isinya kira2 seperti ini.
"Tolong aku. Aku diikat dan di kurung di dalam kamar oleh santi. Mulutku juga di bungkam. Aku tidak bisa apa-apa".
Aku sent sambil tersenyum nakal membaca ulang sms yang aku kirim. Diikat tapi kok bisa kirim sms yaaa. Aku pun tertawa puas.

Aku sengaja kirim ke teman kerjaku. Bukan suaminya. Karena aku tahu suaminya bakal sampai nanti malam. Jadi biarlah temanku yang jadi penyelamatnya dia. KAsihan dia. Tak makan satu hari, tak minum dan lebih sedihnya tak bisa bergerak kemana-mana.

Dengan perasaan mantap aku keluar hotel mencari salon. Aku ketemu juga dengan salon yang tak begitu jauh dari Hotel. Rambutku yang lurus aku kritingkan. Um.... Lumayan juga, sedikit berbeda. Ahhhh, terasa lapar perutku, dari tadi belum makan. Aku pun berniat cari warung makanan.

Hey, sesuatu terlihat olehku. Tempat itu, ya sepertinya aku butuh. Aku langkahkan kakiku penuh semangat. Banyak aksesoris-aksesoris keren dan funk. Tindik hidung dan telinga. Yahhhh, itulah tujuanku, pasti akan membuatku jauh lebih berbeda. Dengan Modal nekad aku melakukannya beserta aksesoris funk lainnya aku borong juga. Aku tidak akan lagi jadi Santi yang polos, tapi Santi funk. Gaya yang selama ini aku benci. Aku segera balik ke hotel. Biar aku pesan makanan dari hotel saja.

Aku mencoba segala aksesoris, sepatu dan mencocokkannya dengan pakaianku yang ada. Lega rasanya, sosok yang ada di dalam cermin jauh dari aku yang dulu. Sampai aku juga tak mengenali diriku. Aku pun dapat tertidur lelap.


Pagi-pagi sekali aku sudah siap dengan penampilan baru ku. Aku melangkah ke bandara dengan langkah pasti. Jam keberangkatan pun tiba. Aku merasa lega sekali saat aku menghirup udara Banjarmasin. Terasa segar.

Tiba-tiba seorang Ibu terjatuh di depanku. Reflek aku langsung menangkapnya. Syukur kepalanya tidak terbentur ke lantai.

"Ibu tidak apa-apa?" Tanyaku pada ibu tersebut.

"Makasi Nak. Ibu sedikit pusing." Jawab ibu tersebut.

"Ibu hendak kemana?. Mari aku bantu". Kataku sambil membantunya berdiri.

"Ibu hendak pulang, supir ibu sudah menunggu di depan". Jawab Ibu itu.

"Oh, mari aku antar bu" Ucapku sambil menopang badan Ibu tersebut. Supirnya yang melihat kami langsung berjalan menuju kami.
"Nyonya, ada apa?". Tanya sang supir

""Tidak apa-apa. Mobil mana?" Jawab ibu itu dengan suara yang dipaksa normal.

"Itu bu. Mari". Ajak sang supir. Tapi pandangannya tak lepas dari aku. Sampai-sampai aku juga merasa gugup.

Aku membantu Ibu tersebut masuk ke dalam mobil.

"Nak, kamu hendak kemana?. Hayo naik juga, biar nanti supir saya yang mengantarmu". Ajak Ibu itu.

Aku juga yang bingung hendak kemana langsung saja setuju dengan tawaran ibu tersebut.
"Nak, kamu tinggal dimana?. Tanya Ibu itu setelah Kami berada dalam mobil
"Aku juga bingung bu". Ucapku jujur

"Kok bingung nak? Memangnya kamu dari mana hendak kemana?" tanya Ibu itu sambil memegang kepalanya.

"Aku dari Sumatera utara bu. Kedua orang tua saya sudah meninggal. Tinggal di kampung hanya menambah pilu hati. Maka dari situ aku berniat pergi ke tempat yang jauh dan tempat yang tiada pernah ada kenangan yang membuatku menangis". Kataku berbohong dengan mimik yang terlihat sedih dan terpukul. Ibu tersebut sekan mengerti kesedihan yang sedang aku pertunjukkan. Dengan lembut dia menarikku dan memelukku. Sampai-sampai aku bingung sendiri.

"Ibu bisa mengerti perasaanmu. Hatimu pasti terasa sedih. Sampai kamu nekad pergi tanpa arah seperti ini. Seandainya ibu bisa membantumu nak. Kata ibu itu sambil mengusap punggungku. Tanpa pikir panjang aku manfaatkan kesempatan tersebut, aku terisak-isak sambil memohon.

"Ibu, bisakah aku tinggal bersama Ibu?" Tanyaku berharap bangat
Ibu yang perasa tersebut tanpa bertanya banyak lagi pun mengiyakan permintaanku. Betapa bersyukurnya aku, setalah kejahatan dan dosa yang aku lakukan Tuhan masih berbaik hati mengirimkan malaikatnya padaku. Dalam hati dan pikiranku aku berdoa mengucap syukur dan mohon ampun akan ke bohonganku.

Disanalah aku memulai hidup baru tanpa satu orang pun dari masa laluku.
Kebahagian yang amat lengkap takkala aku menikah dengan seorang putra ibu yang sekarang aku panggil dengan sebutan bunda.
HAri-hari yang ku lalui memang tampak bahagia tapi jauh dilubuk hatiku yang paling dalam ada kesedihan dan rindu yang amat dalam. Rindu yang tak tersampaikan sampai saat ini juga. Balas dendam yang membuatku harus kehilangan kebahagianku yang sebenarnya. Berpisah dengan orang yang amat aku cintai. Aku hanya bisa berdoa semoga Dia, mamaku tersayang juga bahagia dihidupnya karena aku takkan pernah punya keberanian untuk kembali ke kampungku tercinta dan kehilangan kebahagianku yang saat ini erat memelukku.
Biarlah semua jadi harapan tersakit dalam hatiku, rinDu terdalam dalam jiwaku dan mimpi terpilu dalam tangisku.

Kamis, 23 Juni 2011

pErih hAtiku


pErih hAtiku



Air mAta kiNi tiAda bErarTi.

jEritan piLu sMakin mEyayat hAti.

hiTam sEmakin mEnuTupi.

hiNgga tiAda iBa dLm haTimu.



EgomU mEngHancUrkn rAgaku.

kAu dEpakKu tAk bEraLasan.

kAu rEmukKn sEmua miMpiku.

hinGga tinGgL kEpingAn tAk bErupa.



kiNi kU taHu kU buKanLh ingInnmu.

hAny sEongGok tAnah yG bRharap bAnyK.

bRmimpi miLiKi hiDup iNdah.

dALm kLembuTan aLunan tAnganmu.

miLiki pErasaan dLm hAtimu.

hiNgga Ku mEnjaDi kEbangGaanmu.



tApi apALh dayaku.

biLa tRnyata Q tRLwat bGtu sAja.

tiAda hAraPn bGiku.

kRna Q bKanLh piLihan hAtimu.

Masih disini

Masih di SiNi


di aNtara bAyang-bAyang mALam.

mELangKahku dikEsunyiAn hAti.

EntAh apa yG kHan tErjadi.

kEpediHan ini sEmakin mEnyayat hAti.



mEngapa sEmua iNi tErjadi

biLa hAnya mEnambah Luka.

pErteMuan yAng tAk tErjawab.

pErpisaHan yG taK tEreLakkan.



Aku kHan tEtap di Sini.

mEnungGu wALau tAk pAsti.

biArLh biNtang2 di LangiT

yAng mEnemani kEsunyiaAn hAti

kU kHan sEtia di siNi

SamPai kEpastian iTu ada.

Cinta


pErih tRasa mEyaYat hAti.

bAyAngN Lama kiNi mEngHntUi.

kEnaNgN maNis yG tAk trLupaKn.



eNtah kMana Lgi Q hRs mEncaRi.

tAk ada yG sPrti diRimu.

tRLaLu sEmpuRna'a diRimu bAgiKu.

hinGga tAk ada pUn dPt mEngGntiknmU.



inGin Ku biSa bRsamamU Lagi.

mEski hRs kEhiLangan nYawaku.

Aku tAk aKan pEduLi.

hiDup bRsamamU yG kU iNgIn.


ciNta, kU TeRamaT mErindumu.
Love U.

Kangen

tOLong....

Q bNar2 ga saNgGp Klw hRs tRs bGini

mErindU sEsuaTu yG tAk mUnkn Lgi

mEndaMba dy yG tLah tiAda



bAgaiMana Q hRus bRsikap

pErasaAn ini tAk biSa hiLang

sLaLu saJa naMa'a tRuCap biBirku

bAyNg'a mEraJai piKirNku

uCapn'a tErngiAng2 di kPaLaku

mEmbUatku aMat mErinDu

pDhL tU haL yG mUstaHiL

Q biSa mEnYentH'a N mEndeNgR'a



kAngEn ni sLaLu N sMakiN mEnjaDi"

aPakh saMa yG kW rAsaKn???.

Entah Kapan

mAsh Q di Sini

tiAda siApa2 bRsaMaku

hAny bAyNgan Lama yG meNemaNi

sEdih yG sNantiAsa tRus mEndeRa

tiAda tAnda Akn bErakHr

sEakn tiAda yG mEndeNgrku

bAhkn Dia yG kUasa pUn sEakn mEnuTup tLinga'a tRhadapku

tApi Q coBa unK bRtahan

bRhaRap aKn hAraPn yG kUsimpn hingGa saAt ini




eNtahLh Q mASh biSa

eNtahLh saMpai kPan Q kUat

eNtahLh ini sMua kHan bRakhR

eNtahLh ......

Semua khan baik-baik saja



Q tAhu iNi pEdih

SakiT N pErih yG mEnyiKsa

tApi Q hRus Kuat

Aku ga bOLe cEngEng


sUatu SaaT Akn tiBa wAktU'a

Aku kHan bUktikn ciNta

bEtapa rAsa sYang meMaksaKu

mEski hRs bRpiSah sEjeNak


tEpiskn sEdihmu

hApus Air maTamu

Aku jAnjikn,

Aku baKaL baiK2 saJa

tAk Usa rAgu


Aku tAu Aku tAkut

tApi AKu kHan tEtAp mELangKah

dEmimu yG tErciNta

SeMua kHan bAik2 saJa

Rabu, 01 Juni 2011


Mencinta seseorang yang tidak pernah mengenal kehidupannya secara nyata.
Menggantungkan harapan dalam mimpi - mimpi malam.
Menanamkan rasa percaya pada kekuatan kesetiaan.
Menaruh sejuta janji dalam setiap kata.
Dan bila saatnya tiba,
Rasa takut menghantui raga,
Jiwa dilanda rasa ketakutan.
Beribu tanda tanya melanda.
Akankah, akankah, akankah ???.

Semua itu memberi ketegangan dan kebahagian yang tak terucapakan.